Saat ini, menerapkan konstruksi yang ramah lingkungan menjadi bagian yang terpenting di dunia konstruksi dan arsitektur. Indonesia memiliki lembaga untuk melakukan sertifikasi bangunan hijau yaitu Green Building Council Indonesia (GBC Indonesia).
Lembaga ini adalah lembaga swadaya dan nirlaba yang didirikan pada tahun 2009 oleh sinergi para pemangku kepentingan, seperti profesional bidang jasa konstruksi, kalangan industri sektor bangunan dan properti, pemerintah, institusi pendidikan dan penelitian, asosiasi profesi, dan masyarakat peduli lingkungan.
Lantas, apa itu green building? Apa saja contohnya? Simak penjelasannya pada artikel ini, ya!
Green building, juga dikenal sebagai bangunan hijau atau bangunan berkelanjutan, mengacu pada desain, konstruksi, dan operasi bangunan yang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan manusia. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang sehat, produktif, dan efisien secara sumber daya.
Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari bangunan hijau:
1. Efisiensi Energi
Bangunan hijau dirancang untuk mengurangi konsumsi energi dengan menggunakan teknologi seperti isolasi yang lebih baik, sistem pencahayaan dan pendinginan yang efisien, dan pemanfaatan energi terbarukan.
Baca Juga:
2. Pengelolaan Air
Bangunan hijau mempertimbangkan penggunaan air secara efisien dan mempromosikan metode pengumpulan dan pengolahan air hujan.
3. Bahan Ramah Lingkungan
Memilih bahan bangunan yang ramah lingkungan adalah prioritas dalam bangunan hijau. Hal ini termasuk penggunaan bahan daur ulang atau bahan dengan jejak karbon rendah.
4. Kualitas Udara dalam Ruangan
Ventilasi yang baik dan pemilihan material bebas dari zat kimia berbahaya adalah aspek penting dari bangunan hijau untuk memastikan kualitas udara yang baik di dalam ruangan.
5. Pengelolaan Limbah
Bangunan hijau mendorong praktik pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, seperti daur ulang atau penggunaan kembali material bekas.
6. Lokasi yang Tepat
Memilih lokasi yang strategis, seperti dekat dengan fasilitas transportasi umum atau berada di area dengan akses yang baik ke layanan dasar, dapat mengurangi dampak lingkungan.
7. Inovasi Teknologi
Mengadopsi teknologi terbaru dan inovasi dalam desain dan konstruksi untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja bangunan.
Konsep bangunan hijau ini dapat diterapkan untuk berbagai jenis bangunan, seperti rumah tinggal, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan infrastruktur umum lainnya. Dengan menerapkan prinsip-prinsip bangunan hijau, kita dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi kita dan generasi mendatang.
Di Indonesia, ada beberapa contoh bangunan hijau atau green building yang telah dibangun atau sedang dalam proses pembangunan. Beberapa di antaranya adalah:
1. Menara BCA, Jakarta
Menara BCA adalah salah satu bangunan pencakar langit yang terletak di Jakarta. Bangunan ini telah mendapatkan sertifikasi Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) karena berbagai fitur ramah lingkungan, termasuk penggunaan kaca berlapis UV untuk mengurangi panas, penerangan LED, dan sistem manajemen energi yang canggih.
2. World Trade Center II, Sudirman, Jakarta
Gedung ini juga merupakan salah satu bangunan dengan sertifikasi Green Building di Jakarta. Dilengkapi dengan berbagai teknologi hemat energi, termasuk penggunaan sistem pencahayaan LED dan pengelolaan limbah yang efisien.
3. Universitas Atma Jaya, Yogyakarta
Gedung fakultas di Universitas Atma Jaya di Yogyakarta telah menerapkan prinsip-prinsip bangunan hijau, seperti pemanfaatan energi matahari, penggunaan bahan daur ulang, dan pengelolaan limbah.
4. The Edge, Bali
The Edge adalah kompleks resor di Bali yang dirancang dengan berbagai teknologi hemat energi, termasuk pemanfaatan energi matahari untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan listriknya.
5. Kantor Pusat Bank Danamon, Jakarta
Bangunan ini merupakan salah satu dari sedikit bangunan di Indonesia yang telah memperoleh sertifikasi Platinum dari GBCI, yang menunjukkan tingkat keberlanjutan dan efisiensi energi yang tinggi.
Baca Juga:
Manfaat Building Management System
6. Gedung Telkom Landmark Tower, Jakarta
Telkom Landmark Tower adalah gedung pencakar langit yang memenuhi kriteria-kriteria bangunan hijau, termasuk penggunaan sistem pengendalian cahaya otomatis dan penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan.
7. The Regatta, Jakarta
Apartemen mewah ini memiliki sertifikasi berstandar Green Mark Gold dari Singapore Building and Construction Authority (BCA). Dilengkapi dengan berbagai teknologi untuk menghemat air dan energi.
8. Gedung Kantor Pusat Unilever, Jakarta
Gedung ini dikenal sebagai salah satu bangunan berstandar LEED Platinum di Indonesia. Unilever House memanfaatkan berbagai teknologi hemat energi dan penggunaan bahan ramah lingkungan.
9. Gedung Kantor Pusat Danone Aqua, Jakarta
Gedung ini telah meraih sertifikasi Platinum dari GBCI karena dilengkapi dengan teknologi canggih untuk efisiensi energi dan air.
10. Gedung Bakrie Tower, Jakarta
Salah satu pencakar langit di Jakarta ini telah memperoleh sertifikasi Green Building dari GBCI. Gedung ini menggunakan teknologi hijau untuk mengoptimalkan efisiensi energi dan air.
Sumber: