Saat ini, banyak sekali orang-orang yang memutuskan untuk mengambil KPR atau Kredit Pemilikan Rumah. Hal ini merupakan salah satu alternatif yang tepat bagi Anda yang ingin memiliki rumah namun belum memiliki uang tunai yang cukup untuk membelinya secara tunai.
KPR menjadi opsi yang menarik karena produk ini menawarkan pembeli rumah dengan skema pembiayaan sampai dengan 100% dari harga rumah. Apabila Anda tertarik untuk menggunakan KPR, maka artikel ini akan membantu Anda untuk memahami KPR rumah lebih lanjut. Simak sampai selesai untuk mengetahui informasinya!
KPR merupakan salah satu cara mencicil rumah dengan jangka waktu dan bunga tertentu. Tidak perlu memiliki dana tunai untuk membeli rumah, cukup mempersiapkan uang down payment (DP) sebagai salah satu syarat untuk mengajukan KPR. Setelah itu, Anda bisa mengangsur sisanya dalam periode waktu tertentu.
Hingga saat ini, KPR disediakan oleh lembaga perbankan dan beberapa perusahaan yang menyalurkan pembiayaan dari lembaga sekunder untuk pembiayaan perumahan (housing financing). Secara umum, penyaluran KPR yang dilakukan oleh bank tidak hanya diperuntukkan untuk mencicil rumah, melainkan juga apartemen, ruko/rukan, tanah dan lainnya.
Pada perumahan baru, biasanya pengembang sudah bekerja sama dengan bak untuk mempermudah proses pengajuan KPR. Sedangkan, pada perumahan seken (second), pembeli harus mencari bank yang menyediakan KPR.
Baca Juga:
Perhatikan Hal-hal ini Sebelum Membeli Apartemen
Berdasarkan data Bank Indonesia, sekitar 72% pangsa pasar pembiayaan residensial menggunakan kredit pemilikan rumah (KPR). Angka ini jauh lebih besar dibandingkan pembeli yang menggunakan cicilan bertahap ke pengembang, yaitu sebesar 20%. Kemudian sebanyak 8% menggunakan tunai.
Hal ini bisa terjadi lantaran KPR memiliki skema pembiayaan dengan cicilan dengan masa tenor yang panjang. Sedangkan, pembiayaan cicilan bertahap ke pengembang umumnya hanya maksimal 5 tahun dan orang cenderung enggan menggunakan cara pembayaran tunai demi menghindari risiko gagal bangun atau penundaan.
Selain itu, terdapat beberapa manfaat KPR yang bisa Anda dapatkan untuk mewujudkan rumah impian Anda, antara lain:
Membeli rumah KPR bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang sebab begitu sudah melunasi KPR, rumah tersebut dapat dijual kembali. Tentu harga yang dapat ditawarkan berpotensi lebih mahal dibandingkan dengan harga yang Anda beli sebelumnya.
KPR memberi solusi bagi Anda yang tidak bisa mengeluarkan uang DP dengan nominal besar untuk membeli rumah. Biaya pembayaran awal yang ditentukan oleh bank secara umum adalah 30% dari harga rumah.
KPR menjamin legalitas rumah Anda dengan baik, mulai dari keabsahan surat tanah hingga surat bangunannya. Jadi, Anda tidak perlu khawatir dengan status legalitas dari program KPR.
Baca Juga:
Berikut ini merupakan beberapa jenis KPR rumah dan bangunan lainnya yang dapat Anda pilih sebagai opsi jalan mewujudkan properti impian Anda.
Jenis KPR ini tidak mendapatkan bantuan subsidi dari pemerintah sehingga beban biaya keterlambatannya terbilang tinggi. Akan tetapi, KPR Non-Subsidi biasanya menawarkan masa kredit (tenor) yang cukup lama hingga 25 tahun.
Jenis KPR ini akan menguntungkan Anda karena terdapat berbagai jenis keringanan yang didapatkan, mulai dari pengurangan besaran uang muka (DP) hingga persentase suku bunga. Akan tetapi, KPR ini hanya dapat digunakan untuk pembiayaan kepemilikan rumah hingga tipe 36 saja dengan harga paling besar Rp120 juta.
Jika Anda ingin menggunakan KPR dengan dasar-dasar aturan Islam, maka jenis KPR ini menjadi pilihan yang tepat. KPR Syariah menggunakan transaksi dengan sistem bagi hasil.
Jenis KPR ini akan memudahkan Anda untuk menggunakan properti yang sudah Anda miliki sebagai jaminannya. Properti yang dijadikan jaminan pun tidak terbatas pada rumah saja.
Dengan mengajukan KPR refinancing berarti Anda meminta pihak bank untuk menyesuaikan kembali nilai rumah yang sudah Anda dapatkan. Seperti yang kita ketahui, nilai properti cenderung meningkat seiring waktu. Dengan mengajukan KPR refinancing, pihak bank akan menyesuaikan nilai kredit yang tersisa setelah dikurangi nilai bangunan terbaru.
Baca Juga:
Terdapat beberapa syarat yang wajib Anda penuhi agar dapat mengikuti program KPR. Berikut informasinya:
Setelah melewati proses analisis risiko kredit dan survey penilaian properti, pengajuan KPR akan dilanjutkan ke tahap akad kredit. Apabila biaya dan kebutuhan administrasi berikut telah terpenuhi tahap selanjutnya, antara lain
Jika akad kredit sudah selesai, maka bank akan mengalirkan dana kredit yang umumnya ditransfer langsung ke rekening penjual atau pengembang. Proses ini umumnya memakan waktu maksimum 7 hari kerja. Suku bunga kredit akan dikaji secara berkala, umumnya setiap 3 atau 6 bulan. Apabila semua angsuran KPR telah dilunasi, bank akan mengeluarkan Surat Pelunasan Utang dan Sertifikat Asli Kepemilikan Unit Properti. Inilah akhir dari proses KPR.
Sumber:
https://www.rumah.com/panduan-properti/apa-itu-kpr-1412
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/apa-itu-kpr